Agak sedikit unik, sebagai pecinta berat musik dan songwriter, saya termasuk tidak begitu banyak mendengarkan musik. Saya tidak punya iPod, saya tidak punya koleksi cd-cd musik apapun, di mobil, radio tidak pernah saya nyalakan dan tidak pernah tertarik datang ko konser atau festival musik (terakhir gemar ke konser waktu kuliah dulu).
The only time I’d be listening to music adalah waktu sedang berkerja di laptop (via iTunes) dan kadang di rumah nonton dvd live music seperti Jack Johnson atau Dave Matthews. Tapi dua ini saja sangat2 jarang, dalam 1 minggu masih bisa dihitung sebelah tangan berapa kali saya menempelkan headphone ke kuping saya, itu juga gak pernah lewat dari setengah jam. Nonton DVD musik belum tentu juga sebulan sekali.
Apakah selalu begini?…enggak juga ternyata. Saya mulai agak berhenti mendengarkan musik mulai 2 tahun lalu ketika saya rajin membuat lagu-lagu (Adelaide Sky, Memilihmu and the rest…)
I get my music kick just simply by picking up the (acoustic) guitar, dan ide2 lagu langsung mengalir begitu saja, i have to have the guitar with me which…gladly i play it every night.
Hmmm…
January 14, 2009 at 2:50 pm
hai, salam kenal ya.. kembali hoby mendengarkan musik secara intens, bagus juga bwt musikmu, jd ada perbandingan musiknya kan
January 15, 2009 at 12:48 pm
Ideologi dan egoisme memang selalu muncul tatkala kita sudah mencoba bekreasi bikin lagu sendiri, kenapa…karena lagu adalah dari hati…lagu siapa yang sesuai dengan hati kita melebihi lagu sendiri…???
But….gak ada salahnya tetep dengerin lagu lain sebagai bahan evaluasi diri….Boleh dengerin lagu loe gak…???
January 16, 2009 at 3:53 am
Boleh, di blogroll, sebelah kiri atas, free download.
January 16, 2009 at 4:06 am
Ketidak seringan saya mendengarkan musik sama sekali tidak bermotif ideologi dan egoisme, cuman simply gak begitu pengen saja.
Ada juga beberapa teman songwriter yang begitu gandrung mendengarkan musik, ketika tiba saatnya membuat materi sendiri jadinya ya agak mirip-mirip seperti musik-musik yang sering di dengar.
“lagu siapa yang sesuai dengan hati kita melebihi lagu sendiri…???”
Tidak kesitu juga, tidak sedikit lagu-lagu orang yang sering membuat saya berpikir,”Edan…manteb…now why can’t i write something like that??, that is waay out of my leauge..”
February 3, 2009 at 4:05 pm
Sementara bung Adhitia berpikir sperti demikian, saya malah stiap kali mendengar lagu-lagu Adhitia, terutama Adelaide Sky , berpikir “edan..manteb..now why can’t i write something like that??” hehe
manusia,..memang penuh dengan hal2 yg unik & lucu dalam hidupnya ya 🙂
btw, apa kabar bung Adhitia? (smoga masih ingat saya..)
message2 saya di Myspace kok tidak pernah dibalas2 lagi? hehe :p
February 6, 2009 at 6:34 pm
betul, kebanyakan denger musik orang agak ‘mematikan’ kreatifitas. btw aku dah downlot semua lagumu, warna musiknya bgs. i like it
February 28, 2009 at 6:09 am
Dilematik yang terjadi dalam diri seorang penulis yang berpersepsi kalo karyanya gak mau ‘terkontaminasi’ dengan orang lain, pure idea.
but, buat saya selama kmu enjoy and menikmati. why not?